Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Bertambah Rp100 Triliun dari Kemenkeu

Sumber: Liputan6.com

Jakarta, 24 Mei 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan untuk menambah anggaran sebesar Rp 100 triliun guna memperluas cakupan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan tambahan ini, total anggaran MBG tahun 2025 meningkat menjadi Rp 171 triliun. Langkah ini diambil untuk memenuhi target ambisius Presiden Prabowo Subianto dalam menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa alokasi awal sebesar Rp 71 triliun hanya mampu mencakup sekitar 17,5 juta penerima, termasuk 15,5 juta siswa dan 2 juta ibu hamil, menyusui, serta balita. Dengan tambahan anggaran, program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh target penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia. "Presiden telah memberi instruksi agar target penerima manfaat dimaksimalkan pada 2025 ini sehingga bisa mencapai 82,9 juta orang," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTA di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (13/3).

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menambahkan bahwa tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk operasional program MBG, termasuk pembangunan dan pengembangan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Ia juga menyebut bahwa anggaran tambahan ini diperkirakan akan cair pada September 2025."Ada tiga kunci dalam pelaksanaan program MBG, yaitu anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur. Terkait anggaran, BGN tidak menemui kendala apapun karena berapapun yang diminta oleh BGN pasti akan diberi oleh Pak Presiden," kata Dadan.

Program MBG, yang dimulai pada 6 Januari 2025, telah menjangkau lebih dari 2 juta penerima di 38 provinsi. Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah penerima manfaat secara bertahap: 3 juta orang pada April, 6 juta pada Agustus, 15 juta pada September, dan 17,5 juta pada Desember 2025. Presiden Prabowo Subianto juga mengajak pemerintah daerah untuk berpartisipasi dalam pembiayaan program MBG. "Kami membuka pintu bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam program ini," ujarnya. Namun, ia menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien untuk menghindari kebocoran.

Dengan tambahan anggaran ini, pemerintah berharap program MBG dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam menanggulangi masalah gizi buruk dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Sumber: Katadata, Kompas, Liputan6, Republika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalani Rutinitas Sebagai Mahasiswi: Menyeimbangkan Kuliah, Tahfidz, dan Organisasi

Mandi Balimau Kasai: Tradisi Penyucian Diri Menyambut Bulan Suci Ramadhan