Tragedi Bus Terbalik di Padang: 12 Orang Tewas, 23 Luka-Luka

—Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus ALS yang terguling di Padang Panjang, Sumatera Barat. (Kompas.com, diakses 23 Mei 2025.)

Padang, 23 Mei 2025 – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Lintas Sumatera, kawasan Lembah Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Kamis malam (22/5). Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar dari Pekanbaru terbalik setelah diduga mengalami rem blong saat menuruni jalur berkelok dan curam. Akibatnya, 12 orang meninggal dunia di tempat, sementara 23 lainnya mengalami luka-luka.

Bus dengan nomor polisi BM 7361 PU itu diketahui mengangkut total 45 penumpang. Rombongan dalam perjalanan pulang usai melakukan kunjungan wisata edukatif ke Kota Bukittinggi. Menurut keterangan saksi mata, bus melaju cukup kencang sebelum kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan, lalu terguling ke sisi tebing sedalam sekitar 15 meter.

Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Evakuasi berlangsung dramatis mengingat kondisi medan yang sempit, licin, dan gelap. “Kami berhasil mengevakuasi seluruh korban dalam waktu lima jam. Sebagian korban terjepit di badan bus dan harus dievakuasi menggunakan alat berat,” kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik. Korban tewas sebagian besar mengalami luka berat di kepala dan dada. Mereka langsung dibawa ke RSUD Padang Pariaman untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Sementara korban luka dirawat di beberapa rumah sakit terdekat, dengan enam orang dalam kondisi kritis.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Yulanda Putra, menyatakan bahwa penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan awal mengarah pada rem kendaraan yang tidak berfungsi. “Kami telah mengamankan sopir bus dan akan memeriksa kondisi teknis kendaraan serta dokumen perizinannya,” ujarnya. Menurut catatan Dinas Perhubungan Sumatera Barat, jalur Lembah Anai memang termasuk rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat yang tidak prima. Dalam lima tahun terakhir, sedikitnya enam kecelakaan fatal tercatat di jalur ini.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji akan meninjau kembali standar keamanan lalu lintas di jalur-jalur rawan. “Kami sangat berduka. Ke depan, jalur Lembah Anai akan kami evaluasi bersama instansi terkait untuk mencegah tragedi serupa,” kata Mahyeldi dalam konferensi pers Jumat pagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalani Rutinitas Sebagai Mahasiswi: Menyeimbangkan Kuliah, Tahfidz, dan Organisasi

Mandi Balimau Kasai: Tradisi Penyucian Diri Menyambut Bulan Suci Ramadhan