Kisah Inspiratif Cecep, Pembersih Masjid yang Mendapat Hadiah Umrah dan Undangan Haji dari Kerajaan Arab Saudi

Sumber: cleanermasjid

Muhammad Cecep Abdullah, seorang pemuda asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik berkat dedikasinya membersihkan toilet dan tempat wudu masjid secara sukarela. Sejak tahun 2010, Cecep telah menjalani aktivitas mulia ini tanpa mengharapkan imbalan, menggunakan peralatan dan dana pribadi yang diperoleh dari hasil berjualan cilok dan tahu gejrot.

Kebiasaan Cecep membersihkan masjid berawal dari pengalamannya saat merantau ke Jakarta. Sering tidur di masjid karena keterbatasan biaya, ia merasa prihatin melihat kondisi toilet dan tempat wudu yang kurang terawat. Sejak itu, ia mulai membersihkan fasilitas tersebut dengan alat seadanya. Pada awal Mei 2024, Cecep mulai membagikan kegiatannya melalui akun Instagram @cleanermasjid dan TikTok @cleaner_masjid. Kontennya yang menunjukkan aksi bersih-bersih masjid menarik perhatian netizen, dengan salah satu videonya ditonton hingga 53,2 juta kali di TikTok dan lebih dari 21 juta kali di Instagram.

Aksi mulia Cecep tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat luas, tetapi juga berbuah manis. Ia menerima hadiah umrah gratis dari seorang dermawan yang terinspirasi oleh ketulusannya. Selain itu, Cecep juga mendapat tawaran kerja dari Dinas Sosial Kota Sukabumi dan kerjasama dengan beberapa perusahaan produk pembersih. Lebih dari itu, Kerajaan Arab Saudi memberikan undangan haji kepada Cecep sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam menjaga kebersihan rumah ibadah. Undangan ini menjadi bukti bahwa tindakan sederhana yang dilakukan dengan niat tulus dapat membawa berkah yang luar biasa.

Cecep mengungkapkan bahwa motivasinya adalah untuk membuat orang lain merasa nyaman saat beribadah. "Yang paling berkesan itu ketika lihat orang yang keluar dari WC yang sudah dibersihkan itu ketawa bahagia, ceria," ujarnya. Kisah Cecep menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli terhadap kebersihan masjid dan lingkungan sekitar.Dedikasinya menunjukkan bahwa tindakan kecil yang dilakukan dengan ikhlas dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalani Rutinitas Sebagai Mahasiswi: Menyeimbangkan Kuliah, Tahfidz, dan Organisasi

Gambar
Oleh: Lili Rahmawati Jakarta  –  Menjadi mahasiswa di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta adalah anugerah besar dalam hidup saya. Dari dulu, saya selalu bermimpi bisa belajar Al-Qur’an secara mendalam, dan takdir membawa saya ke sini. Luar biasanya lagi, saya diamanahkan menjadi penerima beasiswa prestasi full dari pemerintah, yang membebaskan saya dari biaya kuliah dan asrama hingga lulus. Tapi di balik itu semua, ada perjalanan panjang yang penuh tantangan. Bagaimana sih kuliah di IIQ? Sebagai mahasiswa di kampus khusus perempuan dengan jadwal yang padat mulai dari kuliah, tahfidz, kajian kitab, hingga organisasi adalah sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Rutinitas ini memang membawa banyak manfaat, tetapi tak jarang muncul rasa bosan dan keinginan untuk berkembang di luar zona nyaman. Di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, kehidupan mahasiswa tidak hanya soal kuliah. Ada banyak tanggung jawab lain yang harus dijalani, diantaranya: 📌 Perkuliahan:  Saya mengikut...
Baca selengkapnya

Mandi Balimau Kasai: Tradisi Penyucian Diri Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Gambar
Gambar: Prosesi Mandi Balimau Kasai Riau  –  Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang unik dan berbeda dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di Kabupaten Kampar, Riau, masyarakat Melayu masih melestarikan tradisi Mandi Balimau Kasai, sebagai sebuah ritual penyucian diri yang memiliki makna budaya dan spiritual yang mendalam. Tradisi ini bukan sekadar mandi biasa, tetapi merupakan simbol pembersihan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan yang penuh berkah. Makna Budaya dalam Mandi Balimau Kasai Secara etimologi, “balimau” berasal dari kata “limau” atau jeruk nipis yang digunakan dalam prosesi mandi, sementara “kasai” merujuk pada wewangian tradisional yang melambangkan kesucian dan keharmonisan. Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun, memperlihatkan bagaimana masyarakat Melayu Kampar menjaga nilai-nilai adat dengan tetap berlandaskan ajaran Islam. Prosesi Mandi Balimau Kasai biasanya dilakukan di sungai atau sumber air ala...
Baca selengkapnya